Oleg dapat berarti gerakan yang
lemah gemulai, sedangkan tambulilingan berarti kumbang pengisap madu bunga.
Tari Oleg Tambulilingan melukiskan gerak-gerik seekor kumbang, yang sedang
bermain-main dan bermesra-mesraan dengan sekuntum bunga di sebuah taman. Tarian
ini sangat indah.
Tari Oleg Tambulilingan, yang semula dinamakan Tambulilingan Mangisep Sari, merupakan ciptaan I Ketut Mario dari Tabanan pada tahun 1952 atas permintaan John Coast (dari Amerika).
Tari Oleg Tambulilingan, yang semula dinamakan Tambulilingan Mangisep Sari, merupakan ciptaan I Ketut Mario dari Tabanan pada tahun 1952 atas permintaan John Coast (dari Amerika).
Dari buku-buku laporan peneliti asing
yang menetap di Bali pada tahun 1920-an dan 1930-an, Coast akhirnya mengetahui
tentang penari terkenal I Mario dan muridnya I Sampih dari Peliatan, Ubud. Coast
bersahabat baik dengan pemain kendang dan Ketua Sekaa Gong Peliatan Anak Agung
Gde Mandera, sehingga melalui Mandera, I Mario akhirnya bisa ditemukannya.
Mandera mengutus I Sampih mencari I Mario ke Banjar Lebah, Tabanan. Awalnya I
Mario menolak bergabung kembali ke Sekaa Gong Peliatan karena merasa tua dan
sakit-sakitan. Saat itu umur Mario diperkirakan lebih dari 50 tahun. Namun,
atas desakan bertubi-tubi dari I Sampih, penggemar sabungan ayam itu akhirnya
mau ke Peliatan.
I Mario bersama Anak Agung Gde
Mandera menciptakan tari baru untuk melengkapi repertori gong Peliatan yang
saat itu hanya memiliki tari Janger dan Legong Keraton. Coast menawarkan I
Mario menciptakan tari baru dengan menggunakan penari Legong Keraton, Ni Gusti
Ayu Raka Rasmin, dan penari Kebyar Duduk, I Sampih. Maestro yang lahir di
Belaluan, Denpasar, pada 1899 ini menyanggupinya, namun dalam waktu cukup lama
ia merenung dan tak memiliki gagasan untuk menciptakan tari yang dimaksud
Coast.
John Coast merangsang I Mario dengan
memperlihatkan buku-buku tari klasik Ballet yang dilengkapi foto-foto tari duet
Sleeping Beauty, kisah tentang percintaan Putri Aurora dengan kekasihnya
Pangeran Charming. Imajinasi Mario pun bangkit. Dari foto-foto itu ia mendapat
inspirasi untuk menciptakan tari Oleg Tambulilingan. Ia langsung mengajar I
Sampih tabuh lagu-lagu sederhana agar bisa memulai latihan dengan Ni Gusti Ayu
Raka Rasmin. Sesudah batang-tubuh tari terwujud secara kasar, giliran Sekaa
Gong Peliatan diajarkan tabuh lagu. Lagu yang diajarkan sebuah lagu kebyar
untuk tari laki-laki. Dari kisah itu akhirnya terciptalah tari duet yang hingga
kini monumental. Tari ini dipentaskan pertama kali akhir Juli 1951 di Peliatan,
Ubud, ketika John Coast dan Sekaa Gong Peliatan menjamu sekitar 120 anggota Delegasi
United Nations Organitation (PBB) usai mengadakan konferensi di Bali Hotel
Denpasar.